Tidak dapat disangkal bahwa salah satu penyebab utama terjadinya era
globalisasi yang datangnya lebih cepat dari dugaan semua pihak adalah
karena perkembangan pesat teknologi informasi. Dengan menguasai
teknologi dan informasi, kita memiliki modal yang cukup untuk menjadi
pemenang dalam persaingan global. Di era globalisasi, tidak menguasai
teknologi informasi identik dengan buta huruf. Kemampuan teknologi
informasi dan multimedia dalam menyampaikan pesan dinilai sangat besar.
Penggabungan antara teknologi komputer dengan telekomunikasi telah
menghasilkan suatu revolusi di bidang sistem informasi. Data atau
informasi yang pada jaman dahulu harus memakan waktu berhari-hari untuk
diolah sebelum dikirimkan ke sisi lain di dunia, saat ini dapat
dilakukan dalam hitungan detik.
Secara garis besar, ada empat periode atau era perkembangan sistem
informasi, yang dimulai dari pertama kali diketemukannya komputer hingga
saat ini. Keempat era tersebut terjadi tidak hanya karena dipicu oleh
perkembangan teknologi komputer yang sedemikian pesat, namun juga
didukung oleh teori-teori baru mengenai manajemen perusahaan modern.
Ahli-ahli manajemen dan organisasi seperti Peter Drucker, Michael
Hammer, Porter, sangat mewarnai pandangan manajemen terhadap teknologi
informasi di era modern.
Oleh karena itu dapat dimengerti, bahwa masih banyak perusahaan
terutama di negara berkembang yang masih sulit mengadaptasikan
teori-teori baru mengenai manajemen, organisasi, maupun teknologi
informasi karena masih melekatnya faktor-faktor budaya lokal atau
setempat yang mempengaruhi behavior sumber daya manusianya.
Sekarang ini yang menjadi pembeda utama antara negara maju dan negara
berkembang adalah kemampuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Kemajuan
yang pesat di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi di negara-negara
maju karena didukung oleh sistem informasi yang memiliki kualitas baik.
Sebaliknya, sistem informasi yang lemah di negara-negara berkembang
mengakibatkan keterbelakangan dalam penguasaan ilmu pengetahuan dan
teknologi. Jadi, jelaslah bahwa maju atau tidaknya suatu negara sangat
di tentukan oleh penguasaan terhadap informasi, karena informasi
merupakan modal utama dalam mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi
yang menjadi senjata pokok untuk membangun negara. Sehingga apabila
satu negara ingin maju dan tetap eksis dalam persaingan global, maka
negara tersebut harus menguasai informasi.
Sehingga sekarang ini, sebagian besar masyarakat terutama di
kota-kota besar sudah tidak asing lagi dengan teknologi informasi yang
pada dekade terakhir ini sangat berkembang pesat. Dengan perkembangan
teknologi informasi yang sangat cepat ini mendorong masyarakat dari
berbagai lapisan untuk memanfaatkan fungsinya. Bahkan tidak sedikit
masyarakat yang menjadi bergantung pada teknologi yang membuat seluruh
informasi bisa dinikmati sebagian besar masyarakat di dunia dalam
hitungan detik.
Banyak kemajuan di bidang lain yang juga ikut terdongkrak seiring
dengan pesatnya perkembangan teknologi informasi di dunia, salah satu
contoh nyata adalah bidang pendidikan. Tidak sedikit sekolah-sekolah
yang ada saat ini memberlakukan kurikulum komputer sejak dini, tentunya
dengan beragam modul-modul pembelajaran. Sehingga dengan begitu bisa
membantu para siswa jika mereka sedang mengalami kesulitan dalam
belajar, maka mereka bisa membuka internet dan mencari apa yang mereka
butuhkan.
Sebagai makhluk sosial, tentu ada keinginan manusia untuk menunjukkan
eksistensinya. Keinginan untuk menunjukkan status sosial, keinginan
untuk menginspirasi orang lain, atau bahkan ingin menunjukkan kepada
dunia bahwa kita benar-benar ada. Pemanfaatan media teknologi informasi
bisa menjadi saran yang paling efektif, terutama dalam mempromosikan
sesuatu. Bayangkan jika potensi positif yang dimiliki oleh setiap
masyarakat dituangkan di dalam jaringan informasi. Segala aspirasi bisa
dituangkan ke dalam sebuah tulisan untuk kemudian disebarluaskan melalui
media blog, facebook, atau situs jejaring sosial lainnya.
Dengan kemajuan teknologi yang semakin berkembang, sudah sewajarnya
dan sepatutnya kita tidak hanya menjadi bagian penerima informasi.
Dengan kemajuan teknologi informasi, kita seharusnya bisa menjadi bagian
penyumbang informasi, penyumbang opini publik, penyumbang aspirasi atas
kebobrokan dan kelebihan dari negeri ini. Opini yang kita buat bisa
kita publikasikan di berbagai media. Blog pun sudah familiar di sebagian
masyarakat kita, walaupun konon blog yang berisi konten sex, pornografi
lebih banyak mendapat respon daripada blog yang berisi konten tentang
pengetahuan umum. Hal ini bisa kita sebut sebagai bagian dari suatu
dampak negatif yang telah dihasilkan oleh perkembangan alat yang
seharusnya membantu kita untuk lebih mudah berkomunikasi
namun malah
terjadi penyalahgunaan. Oleh karena itu, alangkah baiknya apabila kita
di era globalisasi dan informasi ini tidak hanya sekedar menguasai,
namun juga diperlukan untuk ketepatan saat kita sedang menggunakannya.
rinta
vinda
lenita
safitry
inna
Tidak ada komentar:
Posting Komentar